active directory di win'2000server

Active Directory

Active Directory adalah layanan direktori yang dimiliki oleh sistem operasi jaringan MicrosoftWindows 2000, Windows XP, Windows Vista, dan Windows Server 2008. Active Directory terdiri atas basis data dan juga layanan direktori. Basis data yang dimiliki oleh Active Directory menyimpan segala sumber daya yang terdapat di dalam jaringan, seperti halnya komputer yang telah tergabung ke sebuah domain, daftar akun pengguna dan kelompok pengguna, folder yang di-share, dan lain-lain. Sementara itu, layanan direktori yang dimilikinya membuat informasi yang disimpan di dalam basis data dapat diakses oleh pengguna dan aplikasi. Active Directory sebenarnya merupakan implementasi dari protokol Lightweight Directory Access Protocol (LDAP).

Selayang pandang

Active Directory menawarkan fitur-fitur dasar yang dibutuhkan oleh layanan direktori pada tingkat enterprise, termasuk di dalamnya sumber informasi yang dapat diperluas, kebijakan (policy), konvensi penamaan untuk setiap objek direktori dan perangkat bantu untuk melakukan administrasi layanan Windows dari satu lokasi akses. Pada administrator Windowsmengatur akses aplikasi dan juga pengguna terhadap sumber daya yang terdapat di dalam jaringan. dapat mengonfigurasikan Active Directory untuk

Informasi di dalam Active Directory dipelihara untuk setiap domain di dalam sebuah jaringan. Informasi basis data Active Directory disimpan di dalam sebuah mesin yang disebut dengan Domain controller. Informasi ini akan direplikasi secara otomatis antara domain controllerdomain controller memiliki informasi yang selalu terbarui (up-to-date). Secara default, proses replikasi ini berlangsung secara otomatis setiap lima menit. Replikasi otomatis informasi basis data Active Directory hanya terjadi dalam sebuah domain tertentu. Domain controller dalam sebuah domain juga tidak secara otomatis melakukan replikasi dengan domain controller di dalam domain lainnya. dalam sebuah domain untuk memastikan bahwa setiap

Cara kerja

Elemen dasar dari Active Directory adalah Active Directory Object. Sebuah Active Directory Object ini dapat berupa sebuah akun pengguna, komputer yang tergabung ke dalam sebuah domain Windows Server, printer, aplikasi, folder, atau sumber daya lainnya di dalam jaringan. Setiap objek memiliki atributnya masing-masing yang berupa properti yang umumnya bersifat unik (tergantung jenis objek tersebut). Sebagai contoh, atribut yang dapat dimiliki oleh objek akun pengguna dapat mencakup nama pertama, nama akhir, alamat e-mail, dan nomor telepon. Beberapa atribut lainnya memiliki nilai yang telah ditentukan oleh sistem, dan atribut lainnya dapat didefinisikan secara manual (atau bisa dikosongkan). Sementara itu, atribut yang dimiliki oleh objek printer dapat mencakup lokasi di mana printer tersebut berada, nomor inventarisaset, jenis printernya, dan lain sebagainya. Active Directory juga memiliki peraturan-peraturan yang menata objek mana saja ang dapat disimpan di dalam direktori dan atribut mana saja yang dapat dimiliki oleh objek tersebut. Peraturan-peraturan tersebut, dinamakan juga dengan Active Directory Schema.

Sebuah jenis objek khusus yang dapat disimpan di dalam Active Directory adalah sesuatu yang disebut sebagai Organizational Unit (OU). OU adalah sebuah jenis objek Active Directory yang dapat mengandung objek lainnya, seperti halnya sebuah akun pengguna, komputer, atau aplikasi atau mengandung objek OU lainnya. Dengan menggunakan OU, pada Administrator dapat mengatur Active Directory secara hierarkis, yang disusun dengan menggunakan skema X.500International Telecommunication Union (ITU). Administrator juga dapat menetapkan kontrol akses atau permisi pada setiap anak pohon dalam sebuah OU, agar hanya objek-objek tertentu saja yang dapat mengaksesnya. yang dibuat oleh

OU ditampung dalam sebuah domain Windows Server, yang merupakan struktur dasar dari Active Directory (pada kenyataannya, Active Directory tidak akan berjalan tanpa adanya domain). Setiap objek di dalam Active Directory harus termasuk ke dalam sebuah domain yang sama.

Huawei YeWh............


Code huawei C2065.
##497613,2-system Test,5-Test Call
##412365 sama seperti atas
##745698 version
##147852 test mode
##159357 R-RUIM\ROM-UIM
##258741 restore
##236985==monitoring debug
*#06#-ESN

Instalasi win 2000 Server

Instalasi win 2000 Server

1) Lakukan setting pada BIOS komputer anda untuk booting dari CDROM

2) Masukkan bootable CDROM Windows 2000 Server, dan restart komputer anda.

3) Tampil dialog text based, lanjutkan instalasi dengan menekan Enter.

4) Setelah tampil dialog License Agreement, tekan F8 untuk menerima agreement.

5) Selanjutnya anda diminta menentukan lokasi instalasi. Pada bagian ini anda juga

dapat menghapus dan membuat partisi baru di harddisk.

6) Tentukan jenis file sistem yang akan digunakan.

Note : Apabila anda ingin membuat uial boot, jangan menghapus partisi yang telah

terisi OS lain. Pada bagian penentuan jenis partisi, jangan merubah jenis

partisi di drive yang telah terisi OS. Menghapus maupun merubah jenis

partisi akan menghilangkan OS yang telah anda install di partisi tersebut.

7) Setelah selesai, proses intalasi dilanjutkan dengan mengecek dan mencopy

temporary file ke harddisk.

8) Keluarkan CDROM dan restart komputer.

9) Proses intalasi dilanjutkan dengan mendeteksi hardware di komputer.

10) Selanjutnya tentukan regional setting (keyboard layput, sistem tanggal, jam, dll)

sesuai dengan kondisi lokasi anda.

11) Isikan nama pemilik komputer dan organisasinya.

12) Pilih jenis dan banyaknya lisensi yang akan digunakan. Lisensi per server

berarti dihitung berdasarkan jumlah klien yang melakukan koneksi ke server.

Sedangkan lisensi per seat mengharuskan tiap klien untuk memiliki license,

yang dapat digunakan untuk mengakses server manapun. Untuk latihan, pilihlah

per Server dan isikan jumlah koneksi = 5 klien.

13) Langkah berikutnya adalah mengisikan nama komputer. Nama tersebut akan

digunakan untuk mengidentifikasi komputer di dalam jaringan. Misalkan anda

menginstal server pertama dalam jaringan, isikan SERVERPUSAT sebagai

nama server.

14) Isikan password untuk account Administrator. Pastikan anda mengisikan

password yang cukup baik, karena account tersebut merupakan administrator

dengan hak tertinggi dalam jaringan.

15) Tampil dialog pilihan service yang akan diinstall. Anda dapat memilih jenis

service yang akan disediakan server tersebut, misalnya IIS (web server), DNS

Server, maupun DHCP server. Dalam latihan ini, biarkan pilihan tersebut

dalam kondisi default dan lanjutnkan instalasi. Anda akan melakukan instalasi

setiap service pada bab-bab selanjutnya sesuai dengan kebutuhan.

16) Selanjutnya tampil pilihan dialog untuk Network Setting. Pilih Custom untuk

menampilkan dialog konfigurasi jaringan.

17) Sorot Internet Protocol, dan klik Properties untuk mengisikan konfigurasi IP

Address sebagai berikut :

IP Address : 192.168.0.1

Subnet Mask : 255.255.255.0

Kosongkan kotak lain, dan tutup dialog. Pengisian IP address tersebut

menggunakan klas C yang biasa dipakai di lingkungan LAN. Anda dapat

menyesuaikannya dengan kondisi jaringan bila diperlukan.

18) Tampil dialog Workgroup dan Domain, yang menanyakan kedudukan server

tersebut di dalam jaringan. Karena dalam praktek ini anda menginstal server

pertama dalam jaringan dan domain baru, maka pilihlah option pertama dan

kosongkan kotak Workgroup or computer domain.

19) Klik Next untuk melanjutkan instalasi. Proses instalasi akan dilanjutkan dengan

melakukan setting jaringan dan hardware. Proses tersebut bervariasi

kecepatannya, tergantung spesifikasi komputer anda. Anda mungkin diminta

memasukkan CDROM Windows 2000 atau disket driver sesuai keperluan.

20) Setelah konfigurasi selesai, booting ulang komputer anda dan selanjutnya tampil

dialog login ke Windows 2000 Server. Tekan Ctrl+Alt+Del dan masukkan

password untuk user Administrator.

21) Tampil desktop Windows 2000 Server, dan anda siap melakukan berbagai

konfigurasi server.

Pada tahap ini Windows 2000 Server telah terinstal sebagai member server.

Untuk membuatnya sebagai Domain Controller perlu dieksekusi perintah

DCPROMO.

Mengenal Microsoft Windows 2000 Server

Mengenal Microsoft Windows 2000 Server
1.1. Mengenal Sistem Operasi Windows 2000
Windows 2000 Server merupakan Network Operating System (NOS) untuk melakukan
konfigurasi dan manajemen jaringan baik skala kecil, menengah, maupun besar.
Teknologi sistem operasi Windows 2000 sebenarnya merupakan kelanjutan teknologi
Windows NT yang telah cukup lama digunakan secara luas di pasaran. Keluarga
Windows 2000 terdiri dari 4 jenis sistem operasi, 3 diantaranya merupakan sistem operasi
untuk server dan 1 untuk workstation.
1.1.1. Windows 2000 Professional
Versi Professional dikhususkan sebagai sistem operasi desktop sebagaimana
Windows 98 dan Windows Milenium Edition. Sistem ini diposisikan untuk
menggantikan Windows NT Workstation, dan dapat digunakan pada berbagai
kebutuhan skala bisnis. Windows 2000 Professional mendukung penggunaan dual
processor sehingga memberikan kinerja sistem lebih baik untuk berbagai aplikasi
serius. Berbagai feature baru seperti System Preparation Tools dan Setup Manager
Wizard semakin memudahkan administrator sistem dalam proses instalasi untuk
banyak komputer. Sistem ini sangat ideal digunakan sebagai klien Windows 2000
Server karena memiliki dukungan penuh terhadap berbagai fasilitas Windows 2000
Server, terutama Active Directory dan Group Policy.
1.1.2. Windows 2000 Server
Versi ini merupakan kelanjutan teknologi Windows NT Server 4.0 dengan berbagai
fasilitas baru yang semakin memudahkan pengelolaan jaringan. Keluarga server
Windows 2000 terdiri dari 3 jenis yaitu versi standar (Server), Advance Server, dan
Data Center Server. Windows 2000 Server memiliki semua kemampuan yang ada
pada versi Professional ditambah berbagai fasilitas inti yang dibutuhkan sebagai
server jaringan. Versi ini dapat digunakan sebagai file dan print server, application
server, web server, maupun communication server. Fasilitas penting yang dimiliki
versi ini antara lain :
§ Dukungan untuk penggunaan 2 processor bila diinstal dengan mode clean
install, atau 4 processor apabila instalasi dilakukan dengan mengupgrade
Windows NT Server.
§ Active Directory Service untuk memudahkan pengelolaan sumberdaya dan
obyek jaringan.
§ Sistem keamanan jaringan menggunakan Kerberos dan public key infrastructure
§ Internet Connection Sharing. ı Web Server dengan menggunakan Internet
Information Services versi 5.0.
§ Windows Terminal Services untuk memudahkan administrasi jaringan dan
pemanfaatan hardware komputer lama sehingga dapat digunakan untuk berbagai
aplikasi baru.
§ Dukungan penggunaan RAM hingga 4 GB
1.1.3. Windows 2000 Advance Server
Windows 2000 Advance Server memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan
versi standar, meliputi semua fasilitas Windows 2000 Server dengan beberapa
tambahan feature penting :
§ Network Load Balancing untuk meningkatkan ketersediaan server serta
meningkatkan kinerja
§ Windows Clustering, memungkinkan komunikasi antar server untuk bekerja
sama membentuk suatu cluster sebagai satu kesatuan sistem
§ Dukungan Symetric Multi Processing (SMP) hingga 8 processor
§ Mendukung 8 GB RAM
1.1.4. Windows 2000 Data Center Server
Sistem ini memiliki seluruh kemampuan versi Advance dengan tambahan berbagai
fasilitas :
§ SMP Scalability hingga 32 processor
§ Mendukung physical memory sampai dengan 64 GB
§ Fungsi clustering tingkat lanjut
Windows 2000 Data Center Server sangat sesuai digunakan sebagai sistem operasi
server bisnis skala besar seperti :
§ Internet Service Provider (ISP) dan Web Hosting
§ E-Commerce server dengan fasilitas Online Analytical Processing (OLTP)
§ Data warehousing dan server database skala besar
§ Server kebutuhan riset, misalkan untuk berbagai analisis econometric
1.2. Fungsi Windows 2000 Server
Sebuah server dapat menjalankan berbagai fungsi sesuai kebutuhan bisnis. Pada
organisasi skala kecil fungsi – fungsi tersebut dapat digabungkan dalam satu server dan
satu komputer. Untuk organisasi besar, sebaiknya setiap fungsi dijalankan pada server
terpisah sesuai dengan beban kerjanya.
1.2.1. File Server
Fungsi ini merupakan penggunaan paling umum dari sebuah server, dimana server
digunakan sebagai pusat penyimpanan file dalam sebuah jaringan. Dengan sistem
ini sistem file akan lebih terintegrasi sehingga memudahkan manajemen dan
pencarian file. Sistem back up dan penyimpanan file juga dapat dilakukan dengan
lebih baik. Windows 2000 Server memiliki fasilitas Distributed File System untuk
memudah kan pengelolaan file dalam jaringan. Dengan sistem ini pengguna
jaringan dapat dengan mudah menggunakan dan menyimpan file tanpa perlu
mengetahui letak sebenarnya dari suatu file.
1.2.2. Application Server
Apabila server digunakan untuk menyimpan dan menjalankan suatu program
aplikasi, maka server tersebut bertindak sebagai application server. Aplikasi diinstal
di server dan dijalankan atau diakses oleh klien. Dengan demikian aplikasi tidak
perlu diinstal di klien sehingga memudahkan proses implementasi dan maintenance
sistem. Windows Terminal Services merupakan fasilitas untuk memudahkan
penggunaan Windows 2000 Server sebagai application server.
1.2.3. Web Server
Web Server merupakan komputer yang digunakan sebagai host berbagai aplikasi
web baik dalam lingkungan internet maupun intranet. Internet Information Service
5.0 merupakan komponen Windows 2000 Server untuk memudahkan konfigurasi
dan manajemen web site
1.2.4. E-Mail Server
Windows 2000 Server dapat juga digunakan sebagai E-Mail server dengan
menggunakan berbagai software tambahan antara lain Microsoft Exchange, Lotus
Notes, maupun MDaemon. Fungsi E-Mail server dapat dianalogikan dengan kantor
pos dalam sistem surat menyurat konvensional.
1.2.5. Member Server
Apabila Windows 2000 Server digunakan sebagai member server maka hanya dapat
bertindak sebagai klien dalam jaringan dan tidak dapat menjalankan fungsi server
untuk mengatur jaringan. Ketika Windows 2000 Server diinstal pertama kali, maka
secara otomatis akan berfungsi sebagai member server. Untuk merubahnya sebagai
domain controller digunakan perintah dcpromo dari command prompt
1.2.6. Domain Controller
Domain Controller (DC) merupakan server yang berfungsi sebagai pengatur
jaringan. Manajemen sumber daya dan obyek jaringan dilakukan dari DC, karena
akses secara penuh terhadap Active Directory hanya dapat dilakukan dengan
melakukan login ke DC. Apabila anda pernah mengelola jaringan berbasis
Windows NT maka terdapat istilah Primary Domain Controller (PDC) dan Backup
Domain Controller (BDC). Dalam sistem jaringan Windows 2000 dua istilah
tersebut sudah tidak dikenal lagi. Setiap DC dalam jaringan adalah peer (setara)
yang masing-masing dapat dikonfigurasi untuk melakukan replikasi obyek Active
Directory, sehingga apabila salah satu DC tidak berfungsi maka dapat segera
digantikan oleh DC yang lain. Sangat disarankan dalam suatu organisasi untuk
memiliki minimal 2 DC sehingga menjamin fault tolerance.
1.3. Feature Baru Pada Windows 2000 Server
Untuk lebih memahami berbagai fasilitas dan kelebihan Windows 2000 Server
dibandingkan sistem operasi terdahulu, berikut ini dipaparkan beberapa feature baru yang
penting pada Windows 2000 Server
1.3.1. Active Directory Service
Directory Service dapat diumpamakan sebagai buku direktori telepon yang
menyimpan berbagai informasi : nama, alamat dan nomor telepon yang disusun
berdasarkan abjad sehingga memudahkan proses pencarian. Peranan Directory
Service dalam sebuah jaringan adalah sebagai database yang menyimpan berbagai
informasi sumber daya dan obyek jaringan secara terpadu sehingga dapat dikelola
dan dikonfigurasi dengan mudah. Istilah Active Directory Service digunakan dalam
lingkungan Windows 2000 untuk memberikan penekanan pada kemampuannya
untuk melakukan berbagai fungsi manajemen secara dinamis dan terotomasi dengan
mudah dan cepat. Informasi yang disimpan dalam Active Directory antara lain
meliputi user dan group account, printer, file server, serta berbagai policy
menyangkut user dan group. User sebagai pengguna jaringan berkepentingan untuk
dapat mengakses berbagai sumber daya dengan cepat dan mudah, sedangkan
administrator berkepentingan untuk mengelola berbagai obyek jaringan secara
efisien. Active Directory memungkinkan pengelolaan jaringan menjadi lebih mudah
karena berbagai sumber daya dan obyek dapat disimpan secara terpusat untuk
dikonfigurasi secara terpadu.
1.3.2. Group Policy
Group Policy merupakan media untuk mengatur profil user terutama yang berkaitan
dengan desktop setting. Pengaturan yang dilakukan antara lain menentukan jenis
aplikasi yang tersedia bagi user, konfigurasi start menu, serta akses terhadap
berbagai icon seperti Control Panel dan MyComputer. Fasilitas ini sangat berguna
untuk menyesuaikan lingkungan tampilan desktop dengan tingkat keahlian seorang
user, serta memberikan tingkat keamanan sistem sehingga berbagai konfigurasi
sensitif tidak akan dapat dirubah user. Group Policy dapat dikonfigurasi secara
terpusat dengan menggunakan fasilitas Active Directory.
1.3.3. Distributed File System
Ketika jaringan anda semakin besar dan jumlah user bertambah maka sering terjadi
penyimpanan file menjadi tidak rapi lagi. File - file kerja dapat tersimpan di server
maupun lokal di komputer masing – masing dengan memberikan hak sharing bagi
pemakai lain. Proses pencarian file sering menjadi pekerjaan yang membingungkan
karena peletakan file oleh user dilakukan dengan tidak konsisten. Distributed File
System (Dfs) merupakan solusi masalah penyimpanan file dalam jaringan.
Administrator menyediakan folder sesuai dengan kebutuhan, sedangkan folder pada
Dfs tersebut dihubungkan dengan letak file secara fisik. Dengan demikian seorang
user dapat dengan mudah menyimpan dan mencari file pada folder yang telah
disediakan tanpa perlu mengetahui di mana sebenarnya letak fisik suatu file. File
pada Dfs juga dapat disimpan secara offline di komputer lokal dan dilakukan proses
sinkronisasi berkala dengan file di jaringan.
1.3.4. Terminal Services
Terminal Services merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk memanfaatkan
komputer dengan hardware lama untuk dapat menjalankan berbagai aplikasi
terbaru. Terminal Services Server diinstal pada komputer server dengan spesifikasi
hardware yang mampu menjalankan Windows 2000 Server, sedangkan Terminal
Services Client diinstal pada komputer lama misalkan sekelas 486 atau Pentium
klasik. Komputer klien mengakses berbagai aplikasi di server dengan menggunakan
processing power komputer server. Fasilitas ini sangat berguna untuk memudahkan
administrasi dan maintenance berbagai aplikasi secara terpusat karena instalasi
aplikasi hanya dilakukan di server. Namun demikian berbagai aplikasi berat seperti
AutoCad dan Corel Draw tidak akan berjalan maksimal dengan tools ini. Aplikasi
yang cocok digunakan antara lain berbagai suite aplikasi office seperti MS Office
dan internet sharing. Terminal Services juga dapat digunakan untuk melakukan
remote administration terhadap suatu server.

pembagian kelas-kelas server


Berikut pembagian kelas-kelas server sesuai dengan karakteristek penggunaannya :

1. Windows 2000 Server yang melayani Domain Controller

  • Windows 2000 Server Versi ini merupakan kelanjutan teknologi Windows NT Server 4.0 dengan berbagai fasilitas baru yang semakin memudahkan pengelolaan jaringan. Keluarga server Windows 2000 terdiri dari 3 jenis yaitu versi standar (Server), Advance Server, dan Data Center Server. Windows 2000 Server memiliki semua kemampuan yang ada pada versi Professional ditambah berbagai fasilitas inti yang dibutuhkan sebagai server jaringan. Versi ini dapat digunakan sebagai file dan print server, application server, web server, maupun communication server. Fasilitas penting yang dimiliki versi ini antara lain :
  1. Dukungan untuk penggunaan 2 processor bila diinstal dengan mode clean install, atau 4 processor apabila instalasi dilakukan dengan mengupgrade Windows NT Server.
  2. Active Directory Service untuk memudahkan pengelolaan sumberdaya dan obyek jaringan.
  3. Sistem keamanan jaringan menggunakan Kerberos dan public key infrastructure
  4. Internet Connection Sharing.
  5. Web Server dengan menggunakan Internet Information Services versi 5.0.
  6. Windows Terminal Services untuk memudahkan administrasi jaringan dan pemanfaatan hardware komputer lama sehingga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi baru.
  7. Dukungan penggunaan RAM hingga 4 GB
  • Windows 2000 Advance Server memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan versi standar, meliputi semua fasilitas Windows 2000 Server dengan beberapa tambahan feature penting :

1. Network Load Balancing untuk meningkatkan ketersediaan server serta meningkatkan kinerja.

2. Windows Clustering, memungkinkan komunikasi antar server untuk bekerja sama membentuk suatu cluster sebagai satu kesatuan sistem.

3. Dukungan Symetric Multi Processing (SMP) hingga 8 processor

4. Mendukung 8 GB RAM

  • Windows 2000 Data Center Server Sistem ini memiliki seluruh kemampuan versi Advance dengan tambahan berbagai fasilitas :

1. SMP Scalability hingga 32 processor.

2. Mendukung physical memory sampai dengan 64 GB.

3. Fungsi clustering tingkat lanjut

Windows 2000 Data Center Server sangat sesuai digunakan sebagai sistem operasi server bisnis skala besar seperti : Internet Service Provider (ISP) dan Web Hosting, E-Commerce server dengan fasilitas Online Analytical Processing (OLTP)

2. Data warehousing dan server database skala besar

Server untuk kebutuhan riset, misalkan untuk berbagai analisis econometric. Sebuah server dapat menjalankan berbagai fungsi sesuai kebutuhan bisnis. Pada organisasi skala kecil fungsi – fungsi tersebut dapat digabungkan dalam satu server dan satu komputer. Untuk organisasi besar, sebaiknya setiap fungsi dijalankan pada server terpisah sesuai dengan beban kerjanya.

3. File Server

Fungsi ini merupakan penggunaan paling umum dari sebuah server, dimana server digunakan sebagai pusat penyimpanan file dalam sebuah jaringan. Dengan sistem ini sistem file akan lebih terintegrasi sehingga memudahkan manajemen dan pencarian file. Sistem back up dan penyimpanan file juga dapat dilakukan dengan lebih baik. Windows 2000 Server memiliki fasilitas Distributed File System untuk memudah kan pengelolaan file dalam jaringan. Dengan sistem ini pengguna jaringan dapat dengan mudah menggunakan dan menyimpan file tanpa perlu mengetahui letak sebenarnya dari suatu file.

4. Application Server

Apabila server digunakan untuk menyimpan dan menjalankan suatu program aplikasi, maka server tersebut bertindak sebagai application server. Aplikasi diinstal di server dan dijalankan atau diakses oleh klien. Dengan demikian aplikasi tidak perlu diinstal di klien sehingga memudahkan proses implementasi dan maintenance sistem. Windows Terminal Services merupakan fasilitas untuk memudahkan penggunaan Windows 2000 Server sebagai application server.

5. Web Server

Web Server merupakan komputer yang digunakan sebagai host berbagai aplikasi web baik dalam lingkungan internet maupun intranet. Internet Information Service 5.0 merupakan komponen Windows 2000 Server untuk memudahkan konfigurasi dan manajemen web site.

6. E-Mail Server

Windows 2000 Server dapat juga digunakan sebagai E-Mail server dengan menggunakan berbagai software tambahan antara lain Microsoft Exchange, Lotus Notes, maupun MDaemon. Fungsi E-Mail server dapat dianalogikan dengan kantor pos dalam sistem surat menyurat konvensional.

7. Member Server

Apabila Windows 2000 Server digunakan sebagai member server maka hanya dapat bertindak sebagai klien dalam jaringan dan tidak dapat menjalankan fungsi server untuk mengatur jaringan. Ketika Windows 2000 Server diinstal pertama kali, maka secara otomatis akan berfungsi sebagai member server. Untuk merubahnya sebagai domain controller digunakan perintah dcpromo dari command prompt 1.2.6. Domain Controller Domain Controller (DC) merupakan server yang berfungsi sebagai pengatur jaringan. Manajemen sumber daya dan obyek jaringan dilakukan dari DC, karena akses secara penuh terhadap Active Directory hanya dapat dilakukan dengan melakukan login ke DC. Apabila anda pernah mengelola jaringan berbasis Windows NT maka terdapat istilah Primary Domain Controller (PDC) dan Backup Domain Controller (BDC). Dalam sistem jaringan Windows 2000 dua istilah tersebut sudah tidak dikenal lagi. Setiap DC dalam jaringan adalah peer (setara) yang masing-masing dapat dikonfigurasi untuk melakukan replikasi obyek Active Directory, sehingga apabila salah satu DC tidak berfungsi maka dapat segera digantikan oleh DC yang lain. Sangat disarankan dalam suatu organisasi untuk memiliki minimal 2 DC sehingga menjamin fault tolerance.

Postingan Lebih Baru Beranda